Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Berhasil Identifikasi Kamp Militer Asiria yang Dihancurkan Malaikat dalam Pengepungan Yerusalem

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 20 Juni 2024 |15:58 WIB
Peneliti Berhasil Identifikasi Kamp Militer Asiria yang Dihancurkan Malaikat dalam Pengepungan Yerusalem
Foto dari Bukit Amunisi di Jebel el Mudawwara, yang menunjukkan parit tentara Yordania. (Foto: Live Science)
A
A
A

LONDON - Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria Sanherib dalam peristiwa pengepungan Lakhis dan Yerusalem yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya berhasil diidentifikasi, kata seorang pakar. Kedua pengepungan tersebut, yang berlangsung sekira tahun 701 SM, terjadi pada saat bangsa Asiria menguasai kerajaan besar yang membentang dari Teluk Persia hingga Laut Mediterania.

Dilansir Live Science, pengepungan di Lakhis dan Yerusalem sering disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan konon berakhir di Yerusalem ketika "malaikat Tuhan keluar dan membunuh seratus delapan puluh lima ribu orang di perkemahan Asiria" (2 Raja-raja 19:35) . Namun, prasasti kuno Asyur menceritakan kisah yang berbeda, mengklaim bahwa Hizkia, raja Yehuda, membayar sejumlah besar upeti agar tentara Asyur pergi.

Pengepungan Lakhis

Di British Museum di London, terdapat relief yang menggambarkan pengepungan Lakhis, dan menunjukkan kamp Asiria. Stephen Compton, seorang sarjana independen yang berspesialisasi dalam Arkeologi Timur Dekat, membandingkan relief ini dengan foto-foto dari awal hingga pertengahan abad ke-20 yang menunjukkan Lakhis. Dia mengidentifikasi sebuah situs di utara Lakhis dengan struktur berbentuk oval dengan dinding yang menurutnya mungkin merupakan kamp Asiria.

Compton mencatat bahwa kamp Asiria cenderung berbentuk oval. Nama Arab untuk lokasi perkemahan yang diusulkan adalah "Khirbet al Mudawwara", dan pada Abad Pertengahan, kata "Mudawwara" dapat berarti tempat di mana sultan menempatkan kamp militer.

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di situs tersebut di kemudian hari mengetahui bahwa bangsa Asyur kuno telah menggunakannya sebagai kamp, catat Compton dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Near Eastern Archaeology edisi Juni.

 

Selain itu, survei arkeologi yang dilakukan pada awal abad ke-20 menemukan sisa-sisa pecahan tembikar yang modelnya berasal dari masa Sanherib mengepung Lakhis, kata Compton. Dia mengatakan kepada Live Science bahwa dia telah mengirimkan salinan makalahnya kepada para arkeolog yang bekerja di situs Lachish dan dia berharap penggalian di masa depan akan menjelaskan apakah kamp Asiria terletak di sana.

Kamp Yerusalem

Dalam kasus kamp Yerusalem, Compton menggunakan foto udara kuno dan catatan penggalian arkeologi abad ke-19 untuk mensurvei lanskap tersebut. Ia mencatat bahwa pada 1881 hingga 1882, Dana Eksplorasi Palestina (PEF) menemukan tembok di sebuah situs bernama Jebel el Mudawwara, yang terletak di utara Temple Mount. Dana Eksplorasi Palestina adalah organisasi nirlaba yang memfasilitasi penelitian di wilayah tersebut.

Para arkeolog abad ke-19 mengira itu adalah kamp Romawi, namun catatan penggalian menunjukkan bahwa kamp tersebut berbentuk oval.

“(Kamp militer) Romawi berbentuk persegi panjang, sedangkan foto-foto menunjukkan bahwa bentuknya kira-kira berbentuk oval, konsisten dengan kamp Asiria,” tulis Compton. Selain itu, nama "Mudawwara" — nama yang dikaitkan dengan kamp militer — digunakan oleh sumber-sumber abad ke-19 untuk menggambarkan situs tersebut.

 

Jika ini adalah tempat di mana Sanherib mendirikan kemah untuk mengepung Yerusalem, bisa jadi itu adalah Nob, sebuah situs yang pernah menjadi tempat Tabernakel, sebuah tempat suci portabel yang dibangun oleh Musa, kata Compton. Alkitab Ibrani mengklaim bahwa Tabernakel didirikan di Nob dan Nob adalah tempat Sanherib berhenti untuk menyerang Yerusalem.

Sejarah situs ini pada abad ke-20 mungkin mempersulit dilakukannya penggalian baru di sana. Pada 1930-an, Inggris membangun fasilitas penyimpanan amunisi di lokasi tersebut, dan kemudian dikenal sebagai "Bukit Amunisi". Pada 1948, tentara Yordania menempatkan tentara di lokasi tersebut dan membangun serangkaian parit dan benteng. Dan pada 1967, terjadi pertempuran berdarah antara Israel dan pasukan Yordania yang mengakibatkan pasukan Israel merebut bukit tersebut. Saat ini, sebuah museum dan situs peringatan terletak di sana.

Para peneliti yang tidak terlibat dalam penelitian ini mempunyai pendapat yang beragam tentang temuan ini. Beberapa orang berpendapat bahwa gagasan bahwa situs Khirbet al Mudawwara di Lakhis adalah kamp Asiria adalah masuk akal. Namun, sebagian lain menduga lokasi kamp tersebut terletak di barat daya Lachish.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement