WASHINGTON - SpaceX meluncurkan gelombang perdana satelit mata-mata operasional pada Rabu (22/5/2024), yang dibangunnya sebagai bagian dari jaringan intelijen Amerika Serikat (AS) baru.
Satelit mata-mata ini dirancang untuk secara signifikan meningkatkan kekuatan pengawasan berbasis ruang angkasa negara tersebut. Ini merupakan peluncuran pertama dari beberapa satelit mata-mata lainnya yang rencananya diluncurkan tahun ini.
Jaringan mata-mata ini terungkap dalam laporan Reuters awal tahun ini. Dalam laporan itu, menunjukkan SpaceX sedang membangun ratusan satelit untuk Kantor Pengintaian Nasional AS, sebuah badan intelijen, untuk sistem besar di orbit yang mampu dengan cepat menemukan target darat hampir di mana saja di dunia.
Northrop Grumman, kontraktor luar angkasa dan pertahanan lama, juga terlibat dalam proyek ini.
Roket Falcon 9 SpaceX lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California Selatan pada pukul 4 pagi EDT pada Rabu, membawa ke luar angkasa.
"Peluncuran pertama dari sistem NRO yang berkembang biak yang menampilkan pengumpulan responsif dan pengiriman data yang cepat," demikian menurut NRO, melansir Reuters.
“Sekitar setengah lusin peluncuran yang mendukung arsitektur NRO yang berkembang pesat direncanakan pada tahun 2024, dengan peluncuran tambahan diharapkan hingga tahun 2028,” kata badan tersebut.
Namun, tak disebutkan jumlah satelit yang dikerahkan.
Militer dan badan-badan intelijen di seluruh dunia semakin bergantung pada satelit di orbit Bumi untuk membantu operasi di Bumi. Ini menjadi sebuah tren yang dipercepat antara lain dengan berkurangnya biaya untuk menempatkan benda-benda di luar angkasa dan berkembangnya ancaman terhadap metode pengumpulan tradisional di darat atau di udara.
Jaringan satelit untuk NRO juga menunjukkan sejauh mana pemerintah AS mengandalkan SpaceX milik Elon Musk untuk beberapa misi paling sensitifnya. Perusahaan ini telah mendominasi pasar peluncuran roket AS dan telah menjadi operator satelit terbesar di dunia dengan jaringan Starlink-nya, sebuah sistem komersial yang terdiri dari ribuan satelit internet broadband.
(Erha Aprili Ramadhoni)