JAKARTA - Pemerintah berencana merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Nantinya perpres itu akan mengatur kendaraan yang boleh mengonsumsi Pertalite.
Rencana pembatasan Perpres tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) ini sudah dibahas beberapa waktu lalu.
"Targetnya tahun ini harus jalan. Dalam beberapa bulan ini selesai, karena sudah setahun draft-nya," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Arifin menejelaskan dalam aturan turunan, nantinya mengatur ketegori kendaraan yang boleh mengonsumsi Pertalite dan BBM subsidi jenis Solar.
"Nanti ada kategori kendaraan yang kelas mana yang boleh pakai Solar dan Pertalite. Umumnya yang dikasih Solar itu kendaraan yang angkut bahan pangan, bahan pokok angkutan umum supaya tidak menambah beban masyarakat," katanya.
Nantinya dalam perpres itu diatur kriteria mobil yang diperbolehkan memakai Pertalite. Mobil maksimal 1.400 CC diperbolehkan mengonsumsi Pertalite. Selebihnya mobil di atas 1.400 CC dilarang menggunakan Pertalite.
Jika mengacu usulan ini, mobil mana saja yang masih diperbolehkan mengonsumsi Pertalite, jika memang Perpres Nomor 191 Tahun 2014 itu direvisi? Berikut daftarnya, sebagaimana dirangkum Okezone pada Sabtu (23/3/2024) :
Toyota
Agya 1.197 cc
Calya 1.197 cc
Raize 998 cc dan 1.198 cc
Avanza 1.329 cc
Daihatsu
Ayla 998 cc dan 1.197 cc
Sigra 998 cc dan 1.197 cc
Sirion 1.329 cc
Rocky 998 cc dan 1.198 cc
Xenia 1.329 cc
Honda
Brio 1.199 cc
Suzuki
Ignis 1.197 cc
S-Presso 998 cc
Wuling
Formo S 1.206 cc
KIA
Picanto 1.248 cc
Rio 1.348 cc
Nissan
Kicks e-Power 1.198 cc
Magnite 999 cc
Mercedes-Benz
A-Class 1.332 cc
CLA 1.332 cc
GLA 200 1.332 cc
GLB 1.332 cc
DFSK
Super Cab diesel 1.300 cc
Volkswagen
Tiguan 1.398 cc
Polo 1.197 cc
T-Cross 999 cc
Tata
Ace EX2 702 cc
Renault
Kiger 999 cc
Kwid 999 cc
Triber 999 cc
Audi
Q3 1.395 cc.
(Erha Aprili Ramadhoni)