Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

NASA Wanti-wanti Ancaman Badai Matahari di Bumi

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 26 November 2023 |19:40 WIB
NASA Wanti-wanti Ancaman Badai Matahari di Bumi
Badai matahari (Foto: Istimewa)
A
A
A

NASA memperingatkan bahwa badai Matahari akan menghantam Bumi di tengah peningkatan aktivitas dan letusan api di Matahari. Tanda-tandanya mulai muncul sejak 18 November ketika AR3490, kelompok bintik matahari pertama, muncul di sisi timur laut Matahari.

Lembaga Antariksa Amerika Serikat itu menyebut Matahari mengalami lonjakan aktivitas secara tiba-tiba dengan peningkatan jumlah bintik Matahari yang dampaknya dapat dirasakan hingga Bumi dalam bentuk badai geomagnetik yang memicu pemadaman radio.

Disebutkan dalam seminggu terakhir ini, jumlah bintik-bintik hitam tersebut meningkat sepuluh kali lipat dan disebut-sebut akan memuntahkan beberapa lontaran massa koronal (CME) setiap hari, seperti dilansir dari berbagai sumber, Minggu (26/11/2023).

Sebuah laporan yang mengutip model NASA mengatakan salah satu CME ini, akan lepas dari korona Matahari dengan kecepatan tinggi. Para ilmuwan memperkirakan CME akan mulai menghantam medan magnet dan atmosfer Bumi pada akhir tanggal 25 November ini.

“Lidah api Matahari dan CME disebabkan oleh Matahari melalui medan magnetnya yang terpelintir dan tertekan melalui gerakan matahari,” Daniel Brown, seorang profesor astronomi dan komunikasi sains di Universitas Nottingham Trent di Inggris. 

"Namun, lidah api Matahari adalah pelepasan cahaya dalam jumlah besar yang dipicu oleh perubahan dan penataan ulang medan magnet Matahari. Hal ini biasanya akan berjalan seiring dengan dirilisnya CME. Namun dibutuhkan waktu satu hari atau lebih hingga partikel tersebut tiba, sementara cahaya dan radiasi mencapai kita hanya dalam waktu 8 menit," lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement