SEBUAH penelitian terbaru mengungkap ternyata wanita lebih ahli dalam berburu dibanding laki-laki. Hal itu diambil sejumlah bukti sejarah baru-baru ini.
Jika selama ini serang banyak gambaran laki-laki prasejarah yang berpakaian kulit sambil membawa tombak, sementara wanita hanya menggendong anak tampaknya sudah tidak berlaku lagi. Peneliti bahkan menganggap ini sebagai kesalahpahaman.
Menurut penelitian Ocobock, yang dilakukan sebagai asisten profesor di Departemen Antropologi dan direktur Laboratorium Energetika Manusia di Universitas Notre Dame, ada cukup bukti yang menyatakan wanita lebih hebat berburu dibanding laki-laki.
Menggabungkan bukti arkeologi dan fisiologis, Ocobock dan rekannya Sarah Lacy, seorang antropolog dengan keahlian dalam arkeologi biologi di Universitas Delaware, menerbitkan dua penelitian terbaru yang menarik.
Hasilnya menunjukkan bagaimana wanita prasejarah tidak hanya ikut dalam perburuan, namun secara anatomi dan biologis lebih cocok untuk terlibat langsung untuk berburu, melansir IFL Science, Minggu (26/11/2023).
“Di sini kami meninjau dan menyajikan bukti fisiologis yang muncul bahwa perempuan mungkin secara metabolik lebih cocok untuk aktivitas ketahanan seperti berlari, yang dapat memiliki implikasi besar untuk memahami kemampuan dan pola subsisten di masa lalu,” bunyi penelitian.
Dari sudut pandang metabolisme, menurut Ocobock, tubuh wanita lebih cocok untuk melakukan aktivitas ketahanan, ini sangat penting dalam perburuan awal karena mereka harus membuat hewan tersebut kelelahan sebelum benar-benar melakukan pembunuhan.
Dua hormon, estrogen dan adiponektin berperan penting dalam hal ini, dan keduanya ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi di tubuh wanita. Mereka membantu tubuh wanita memodulasi glukosa dan lemak, yang merupakan kunci kinerja atletik.