Lebih lanjut dia mengungkap bahwa sebenarnya yang perlu dilakukan agar masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan NAS adalah dengan melakukan pendekatan yang berbeda. Jika selama ini edukasi lebih ke arah apa itu NAS, kini yang harus dilakukan adalah mengedukasi dampaknya.
Menurut Joevita, masyarakat Indonesia cenderung menerima jika edukasi ditargetkan ke pokok masalahnya, bisa dengan memberi tahu kelebihan NAS menggunakan contoh kasus, atau bisa juga dengan memberikan pembahasan yang relate dengan situasi di Indonesia.
"Kita selalu lewat pain point strateginya. Apalagi untuk market Indonesia. Berbeda dengan Korea. Kalau orang Indonesia benar-benar harus masuk ke problemnya baru mereka mau pakai. Kalau gak ada issue mereka kurang tertarik," tutup Joevita.
(Saliki Dwi Saputra )