Selain itu, di GIIAS kali ini, Adiputro juga memamerkan tiga varian lainnya, yakni bus feeder, bus 4x4 untuk di area pertambangan, dan bus listrik perkotaan. Total produk yang dipamerkan ada sembilan varian.
“Perjalanan 50 tahun enggak pendek, dari air mata keringat, tawa juga ada. Tapi dari semua itu terbentuk maha karya yang sudah bisa dinikmati masyarakat dari 1973 sampai sekarang. Itu berkat etos kerja disiplin,” ujar David.
Sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, Adiputro juga telah membuat bus listrik. Pembangunan bus listrik ini bekerja sama dengan negara yang telah berpengalaman membangun bus listrik.
“Di pameran ini kami juga menghadirkan bus listrik dengan ukuran 12 meter. Dengan demikian kami berharap dapat mendukung zero emission atau ramah lingkungan,” ucap David.
(Imantoko Kurniadi)