JAKARTA – Istilah muscle car atau mobil berotot sering kali didengar pada sebuah film yang menampilkan banyak aksi dengan menggunakan mobil. Namun, tak semua mobil di dalam film tersebut mendapat predikat sebagai muscle car.
Dilansir dari Musclecarclub, muscle car atau mobil berotot adalah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis kendaraan bertenaga dan berperforma tinggi.
Sementara beberapa orang memiliki pendapat pasti tentang apa yang memenuhi syarat sebagai mobil berotot dan tidak.
Istilah ini biasanya berlaku untuk mobil dua pintu, penggerak roda belakang, kecil hingga menengah dengan mesin delapan katup (V8) yang besar dan bertenaga.
Istilah muscle car menjadi populer di kalangan pengemudi muda pada pertengahan 1960-an. Tidak hanya ramping, menarik, dan bertenaga, harganya juga terjangkau dan dapat dikendarai untuk mobilitas, serta balap drag formal dan informal.
Dibandingkan dengan mobil modern yang cenderung menggendong mesin empat silinder (V4) atau enam silinder (V6) yang lebih irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, muscle car cenderung merupakan mobil berbodi ramping dengan mesin besar.
Contoh muscle car atau mobil berotot adalah Chevrolet Impala, Frd Galaxie, Dodge Coronet, dan Dodge Charger yang dipakai oleh karakter Dominic Toretto di film Fast and Furious, dengan mesin yang keluar dari kap.
Menggunakan muscle car atau mobil berotot memang akan terlihat lebih gagah karena bentuknya yang berbeda. Tapi, ada kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan mobil yang biasanya produksi asal Amerika Itu.
Kelebihan
1. Daya tarik
Mobil ini memang sangat menarik, bahkan anti penggemar mobil terbesar pun akan menoleh saat mendengar dengkuran Mustang yang indah. Tidak diragukan lagi bahwa mobil-mobil berotot memiliki daya pikat yang kuat.
Itu karena mobil berotot berbeda dari kendaraan seperti Mercedes, BWM, atau Porsche. Menariknya, efek seperti itu dapat ditingkatkan lebih jauh lagi, misalnya dengan kap baru, bemper, atau bagian lain langsung.
2. Sederhana
Selama beberapa dekade, muscle car telah mempertahankan kesederhanaan produksinya. Teknologi interior akan mendapatkan pembaruan, sedangkan kesederhanaan mesin mobil ini menjadi keunggulannya.
Anda hanya akan menemukan bagian yang benar-benar diperlukan di bawah kap, yang merupakan angin segar bagi pemilik. Selain itu, ruang tambahan di antara setiap komponen mesin memudahkan perawatannya.
Kekurangan
1. Konsumsi Bahan Bakar
Jika berbicara tentang muscle car generasi lama, konsumsi bahan bakar merupakan masalah utama. Mobil-mobil ini dirancang untuk masa-masa yang lebih baik di mana bensin sangat murah.
Persaingan perusahaan otomotif berputar di sekitar performa dan tenaga kuda di balik kapnya. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, begitu pula para produsen, konsumsi bahan bakar mobil berotot saat ini setara dengan yang ditemukan pada mobil BMW atau Mercedes.
Jelas, fakta bahwa konsumsi bahan bakar generasi baru tidak lagi menjadi masalah membuat lebih mudah untuk mengambil keputusan untuk membeli kendaraan ikonik tersebut.
2. Kurangnya Kemewahan
Terlepas dari kenyataan bahwa tidak diragukan lagi muscle car generasi baru hadir jauh lebih baik dalam hal teknologi, industri otomotif Amerika masih jauh di belakang industri Eropa.
Tidak mungkin menemukan kemewahan yang biasa kita nikmati seperti kursi berpemanas dan setir, pengatur suhu, atau sensor yang tak terhitung jumlahnya yang memastikan kita aman setiap saat.
3. Keamanan
Uji tabrak GM pada 1960-an akan membuat takut penggemar lama sekali pun. Namun, industri otomotif Amerika meningkat pesat dalam hal ini, hingga lulus uji keselamatan standar.
Saat mempertimbangkan untuk membeli mobil mucle generasi lama, perlu diingat terutama poin khusus keselamatan ini. Itu akan menjadi jebakan maut, meski tampilan dan status ikoniknya.
(Citra Dara Vresti Trisna)