Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyak yang Googling Cara Bunuh Diri, Google Pakai AI-nya untuk Pencegahan

Tangguh Yudha , Jurnalis-Selasa, 16 Mei 2023 |15:03 WIB
Banyak yang Googling Cara Bunuh Diri, Google Pakai AI-nya untuk Pencegahan
Pencegahan Bunuh Diri oleh Google. (Foto: Google)
A
A
A

MESIN pencari Google memang menjadi mesin pencarian nomor satu yang banyak digunakan oleh orang. Pencarian yang dilakukan orang-orang pun sangat beragam, bahkan ada yang mencari keyword bunuh diri.

Banyaknya penelusuran di Google yang dilakukan oleh-orang yang putus asa mengenai cara bunuh diri membuat kekhawatiran tersendiri bagi Google. Oleh karena itu, Guna mencegah upaya itu jadi nyata, Google kini mulai memasang fitur baru berupaya layar teks khusus yang berisi informasi bantuan.

Layar teks khusus itu akan muncul setiap kali ada orang yang mengetikkan keyword cara bunuh diri di Google. Nantinya layar teks khusus itu berisi himbauan agar mereka yang berupaya bunuh diri untuk segera menghubungi orang-orang yang mereka anggap dekat.

Selain itu informasi tersebut langsung tersambung dengan kontak krisis bunuh diri yang ada di Amerika Serikat, 988 Suicide & Crisis Lifeline. Dengan upaya itu diharapkan orang yang berniat untuk bunuh diri bisa langsung terhubung dengan tenaga psikolog atau orang-orang yang bisa mereka percayai.

Megan Jones Bell, Google's Director of Consumer and Mental Health mengatakan orang-orang yang berada dalam titik kritis selalu sulit untuk mengungkapkan perasannya. Sampai-sampai mereka bingung bagaimana caranya untuk meminta bantuan.

"Cara yang kami berikan ini merupakan hasil kerjasama dari lembaga ahli Intenational Association for Suicide Prevention. Cara ini diharapkan bisa membantu orang-orang mendapatkan dukungan di saat-saat krisis," jelas Megan Jones Bell.

Diketahui masalah bunuh diri memang jadi fokus Google belakangan ini. Pasalnya lebih dari setengah juta masyarakat di Amerika Serikat memanfaatkan Google untuk mencari cara bunuh diri.

Google disebutkan The Verge telah melakukan banyak upaya untuk mencegah hal itu terjadi. Mereka sudah pernah mengaplikasikan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence agar bisa memandu orang yang dalam krisis untuk mendaptkan bantuan yang dibutuhkan.

Di YouTube, Google baru-baru ini mulai menghapus konten yang mempromosikan gangguan makan dan mulai menambahkan batasan usia 18 tahun ke atas pada video tentang pemulihan gangguan makan. Selain itu mereka juga menambahkan informasi pusat-pusat bantuan di berbagai video yang terkait pada gangguan makan.

Sementara berdasarkan data statistik American Foundation for Suicide Prevention (AFSP) diketahui bunuh diri adalah penyebab kematian ke-12 di negeri Paman Sam itu. Angka kematian bunuh diri tertinggi terjadi pada 2020 yakni 45.979 kasus.

Parahnya di tahun yang sama terdapat 1,2 juta upaya bunuh diri. "Sebanyak 93 persen orang dewasa yakin bunuh diri yang ada di Amerika Serikat sebenarnya bisa dicegah," tulis AFSP.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement