PRODUK Indonesia memang lebih mendapat apresiasi di negara orang, termasuk game buatan anak Bangsa. Pasalnya, game-game buatan anak bangsa justru lebih populer di luar negeri dibandingkan di dalam negeri.
Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno mengungkapkan bahwa game buatan anak bangsa rupanya lebih laris di luar negeri. Game-game tersebut sebagian besar adalah game untuk Personal Computer (PC) atau konsol game.
"Dulu developer game lokal banyak yang mulai di mobile karena sebagian besar orang Indonesia main game di smartphone. Tapi ternyata berkompetisi di mobile itu susah banget," kata Cipto di Jakarta.
"Mulai dari sekira tiga tahun lalu, pembuat game lokal itu mulai berubah, pindah ke jualan game buat PC sama konsol. Nah di sini kita lihat lebih banyak kesuksesan. Dan jualannya export," lanjutnya.
Cipto mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada game lokal yang penjualannya meledak di luar negeri. Tak tanggung-tanggung, angka yang diperoleh juga sangat besar. "Setiap tahun minimal ada satu game buatan lokal yang pendapatannya di atas USD2 juta atau Rp15 miliar ke atas," ungkap Cipto.
Lebih lanjut dia secara spesifik menyebutkan beberapa game yang sukses besar di kancah internasional. Misalnya game Coffee Talk, Coral Island, hingga Potion Permit.
(Martin Bagya Kertiyasa)