Namun, Sani menyadari ada PO bus yang menaikkan tarif hingga lebih dari 50% dari harga tiket normal. Tapi, itu dilakukan sesuai kebijakan perusahaan otobus tersebut dengan fasilitas-fasilitas yang mereka berikan.
“Masing-masing manajemen punya strategi dan pola pelayanan sendiri. Itu terkesan ada yang naiknya sampai 50%, bahkan 80%. Ini tergantung jenis dan pola pelayanan, di situ perbedaannya,” ucapnya.
Sani menyadari adanya keluhan masyarakat dengan penyesuaian harga tiket bus pada musim mudik lebaran. Namun, menurutnya sejauh ini apa yang dilakukan berjalan dengan baik dan diterima oleh para pemudik.
“Dari tahun-tahun sebelumnya mekanisme ini sudah kami gunakan. Alhamdulillah, keterima dan berjalan baik. Yang penting adalah masyarakat gunakan dan memanfaatkan teknologi pemesanan tiket online,” tuturnya.
(Citra Dara Vresti Trisna)