Misi penjelajah Mars 2020 Perseverance yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu akan mengirimkan data melalui pengorbit di sekitar Mars, yang meneruskan data tersebut ke Bumi. Relai menawarkan keunggulan unik dalam hal ketersediaan komunikasi.
Misalnya, penempatan TDRS di tiga wilayah berbeda di atas Bumi yang menawarkan jangkauan global dan komunikasi hampir terus-menerus antara misi orbit rendah Bumi dan darat. Daripada menunggu melewati stasiun Bumi, pengguna TDRS dapat menyampaikan data 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
NASA mengkodekan data pada berbagai pita frekuensi elektromagnetik. Bandwidth yang lebih tinggi dapat membawa lebih banyak data per detik, memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk menurunkan data dengan lebih cepat.
Saat ini, NASA mengandalkan gelombang radio untuk komunikasi, tetapi badan tersebut sedang mengembangkan cara untuk berkomunikasi dengan laser infra merah. Jenis transmisi ini dijuluki komunikasi optik, menawarkan kecepatan data misi yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Menariknya, komunikasi tidak terjadi secara instan. Mereka terikat oleh batas kecepatan universal yang terdiri dari kecepatan cahaya, sekitar 186.000 mil per detik. Untuk pesawat ruang angkasa yang dekat dengan Bumi, penundaan waktu ini tidak begitu terasa.
Namun, lebih jauh dari Bumi, latensi bisa menjadi tantangan. Pada jarak terdekat dengan Mars, sekitar 35 juta mil jauhnya, penundaannya bisa sekitar 4 menit. Saat planet-planet berada pada jarak terjauhnya, sekitar 250 juta mil jauhnya, penundaannya sekitar 24 menit.
Ini berarti bahwa astronot perlu menunggu antara 4 hingga 24 menit agar pesan mereka mencapai kontrol misi, dan empat hingga 24 menit lagi untuk menerima tanggapan.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)