JAKARTA – Pertanyaan publik terkait produk Esemka yang dianggap rebadge mobil China akhirnya dijawab oleh Eddy Wijaya, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi.
Pada momen peluncuran Esemka Bima Ev Eddy membantah jika produk terbarunya merupakan rebadge produk Changan, China.
Ia menyebut mobil listrik terbaru Esemka merupakan hasil kerja sama dengan pihak lain. Eddy juga membantah jika produknya dikaitkan dengan momentum politik apapun.
“Ini bukan Changan, tapi Shineray,” jelas Eddy saat peluncuran produk terbaru Esemka dalam pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2023, pada Kamis (16/2/2023).
Sekadar informasi, sejak awal produk Esemka diluncurkan pada 2019, banyak pihak yang menyebut mobil ini meniru produk dari Changan Star Truck.
Menurut Eddy, peluncuran produk barunya merupakan sejarah, karena baru pada tahun ini Esemka muncul dalam pameran otomotif sebesar IIMS.
Ia juga mengungkapkan, produksi mobil Esemka sempat berhenti produksi karena pandemi Covid-19. Namun, pada momen tersebut, Esemka justru meriset terkait dengan mobil listrik yang kini sedang diluncurkan.
Pada momen IIMS 2023, Esemka meluncurkan Bima Ev. Mobil ini tersedia dalam dua varian, yakni passenger van dan cargo van. Varian passenger van dijual dengan harga Rp 540 juta dan tipe cargo van dilego Rp530 juta.
Mobil listrik Esemka dibekali mesin TM4018 yang dipasangkan dengan baterai Termary ion – Lithium 350,4 volt dengan kapasitas 49,1 kWh.
Kendaraan listrik ini mampu menghasilkan daya 40 kW. Waktu pengisian daya membutuhkan waktu 8 jam dan 1 jam menggunakan pengisian cepat.
Esemka Bima mampu menghasilkan tenaga hingga 75 kW dan torsi maksimum 165 Nm. Kecepatan yang mampu dihasilkan adalah 100 km per jam dan dapat melibas jarak hingga 300 km.
(Citra Dara Vresti Trisna)