Peneliti di AS Berhasil Temukan Kapas Anti Api
Condon dan para peneliti kemudian melakukan uji bakar dengan kain yang diletakkan pada sudut 45 derajat, dan uji tersebut mengungkapkan bahwa empat galur baru dengan kapasitas pelepasan panas terendah mampu padam sendiri setelah terkena api.
Kultivar tahan api ini bisa menjadi sebuah terobosan dalam industri tekstil. Saat ini, berbagai upaya untuk membuat kain tahan api, termasuk penggunaan bahan kimia yang cenderung tahan api. Bahan kimia tahan api telah disematkan ke banyak kain setidaknya sejak tahun 1970-an.
Sementara beberapa telah ditarik dari pasaran, bahan kimia ini ternyata tidak mudah terurai, dan dapat terakumulasi secara biologis pada manusia dan hewan, hal ini berpotensi menyebabkan gangguan endokrin, toksisitas reproduksi, dan kanker. Jenis kapas baru ini dapat digunakan untuk memproduksi kain dan produk yang tahan api secara alami.
Condon dan para peneliti kemudian melakukan uji bakar dengan kain yang diletakkan pada sudut 45 derajat, dan uji tersebut mengungkapkan bahwa empat galur baru dengan kapasitas pelepasan panas terendah mampu padam sendiri setelah terkena api.
Kultivar tahan api ini bisa menjadi sebuah terobosan dalam industri tekstil. Saat ini, berbagai upaya untuk membuat kain tahan api, termasuk penggunaan bahan kimia yang cenderung tahan api. Bahan kimia tahan api telah disematkan ke banyak kain setidaknya sejak tahun 1970-an.
Sementara beberapa telah ditarik dari pasaran, bahan kimia ini ternyata tidak mudah terurai, dan dapat terakumulasi secara biologis pada manusia dan hewan, hal ini berpotensi menyebabkan gangguan endokrin, toksisitas reproduksi, dan kanker. Jenis kapas baru ini dapat digunakan untuk memproduksi kain dan produk yang tahan api secara alami.
(DRA)
(Kemas Irawan Nurrachman)