JAKARTA – Beberapa saat usai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, industri otomotif di Indonesia dihadang badai resesi dan pelemahan ekonomi nasional. Meski begitu, sejumlah stakeholder di bidang sektor otomotif tetap optimis di 2023. Lalu, bagaimana potensi industri otomotif di tahun 2022?
Sebelum menuju ke tahun 2023, perlu dilihat kilas balik industri otomotif di tahun 2022. Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) menyebut industri otomotif di Indonesia pada tahun 2022 relatif lebih baik dan stabil dibanding tahun sebelumnya saat pandemi menyerang.
Gaikindo mengungkapkan, data wholesales atau penjualan dari pabrik ke dealer pada periode Januari-November 2022 telah mencapai 942.449 unit atau meningkat sebanyak 19,4%. Pada tahun 2021, penjualan kendaraan hanya sekitar 761.890 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto industri otomotif di Indonesia pulih usai pandemi, terutama karena terjadi peningkatan daya beli masyarakat. Ia juga menyebut, sejumlah pameran otomotif yang digelar Gaikindo berkontribusi cukup signifikan dalam penjualan produk otomotif.
Ia mengklaim, daya beli masyarakat di Indonesia lebih baik dibanding negara-negara maju. Pihaknya juga berharap, penjualan kendaraan dapat terus meningkat agar dapat menetapkan target tinggi pada tahun 2023.
Jongkie juga menyebut, peran pemerintah melalui regulasi juga berpengaruh pada peningkatan industri otomotif di tahun 2022. Di sisi lain, pemerintah juga berupaya mengatasi masalah kelangkaan krisis semikonduktor yang masih menghantui pabrikan kendaraan di seluruh dunia dan juga di Indonesia.
Tak pasang target tinggi pada 2023
Berkaca dari penjualan kendaraan di tahun 2022 dan pertimbangan isu resesi pada tahun 2023, Jongkie mengaku tak berani pasang target tinggi tahun ini. Pihaknya hanya berharap penjualan kendaraan bisa sedikit lebih baik atau sama seperti pada tahun 2022.
Pada tahun ini, Gaikindo hanya memasang target 975 ribu unit. Jumlah tersebut sedikit lebih banyak dibanding dengan penjualan di tahun 2022. Jumlah tersebut, kata Jongkie, berdasarkan pertimbangan perekonomian bakal memburuk.