Beberapa waktu yang lalu pemerintah berencana mengajak para industri otomotif untuk membuat mobil dengan harga murah agar dapat terjangkau masyarakat.
Namun hal tersebut urung terlaksana karena pemerintah tak kunjung memberi spesifikasi rinci mengenai syarat apa saja untuk menghasilkan mobil murah.
Padahal pihak PT Toyota Astra Motor misalnya, telah memberi sinyal positif atas rencana tersebut. "Kita pada dasarnya menunggu regulasi dari pemerintah, yang mereka maksud mobil murah itu seperti apa spesifikasinya dan lain-lain," ucap Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto.
Namun TAM sediri mengaku tidak mau membuat mobil asal murah. "Kita tidak mau membuat mobil asal murah, tapi kualitasnya kurang baik," timpal Communication Departement Manajer TAM Anton Jimmy.
"Pemerintah seharusnya membuat spesifikasi yang jelas sebelum menawarkan kepada indutri yang bersedia membangun mobil tersebut," lanjut Joko.
Namun di India, Toyota telah memproduksi mobil murah Etios yang akan diedarkan pada bulan Februari Tahun ini.
Etios sangat mendapat tanggapan positif, terbukt dalam waktu 15 hari setelah diluncurkan pada Desember lalu, Etios telah mencapai pesanan sebanyak 12.000 unit.
Untuk tahun pertamanya Toyota Motors Kirloskar (TKM) sebagai pemegang merek Toyota di India berencana memproduksi 70.000 unit Etios.
Tak hanya Toyota, Honda juga berencana untuk menghadirkan mobil murah buatannya di India. Menurut rencana, Honda akan menggunakan Brio dan akan memberi harga di bawah Jazz.
Banderol yang lebih murah dari Jazz karena memiliki spesifikasi dan juga fitur-fitur di bawah Honda Jazz.
Namun, tidak ada tanggal pasti terkait peluncuran mobil tersebut. Ada spekulasi bahwa Honda akan meluncurkan Brio yang pertama di Thailand pada Maret 2011 dan kemudian keluar di India pada paruh kedua tahun 2011.
Brio diharapkan memiliki harga sekitar US $ 10.250 atau sekitar Rp 91 juta, sehingga menjadikannya salah satu mobil Honda termurah di negara India.
Selain Toyota dan Honda, Nissan juga tampaknya tertarik untuk mengembangkan mobil murah.
Nissan Micra baru saja hadir dengan harga murah dipasaran. Namun itu nampaknya tidak membuat Nissan Motor India berpuas diri.
Sebab produsen mobil tersebut tengah berupaya untuk menghadirkan mobil dengan harga lebih murah dan diposisikan sebagai model entry level di bawah Micra.
“Kami berencana untuk memiliki mobil dibawah Micra. Kami memiliki permintaan yang sangat signifikan untuk segmen ini, dan kita belajar untuk memperlajarinya. Dan saat ini sedang dalam tahap konsep,” kata Mr Kiminobu Tokuyama, managing director & CEO, Nissan Motor India.
Industri otomotif jepang berbondong-bondong membangun mobil murah di negara tersebut. Lalu bagaimana dengan Tata Motors yang notabene produsen mobil asal India.
Tata berencana untuk memasukkan Nano ke Indonesia setidaknya pada tahun ini. Menurut sumber yang mengaku sebagai Area Manager Tata Motors, kehadiran Nano di Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama akibat masih tingginya permintaan di negara asalnya.
"Di India, kami masih kerepotan penuhi permintaan konsumen, jadi untuk di Indonesia, mungkin butuh waktu," katanya.
Selain itu, tambah dia, sampai saat ini Tata Motors masih terus berupaya mencari partner agar bisa memasarkan mobil murah tersebut di Tanah Air, seperti mempersiapkan segala perlengkapan pabrik dan ketersediaan suku cadangnya.
Di India sendiri, ungkap dia, Tata Nano dipasarkan sekira Rp40 jutaan. Namun jika dipasarkan di Indonesia kemungkinan akan lebih mahal sedikit. Bahkan kabarnya Tata Motors akan membangun pabriknya di Indonesia.
(Syukri Rahmatullah)