Alasannya, tidak perlu izin siaran atau mengunakan iklan agar tampil bisa di televisi yang memakan biaya.
"Dia (industri) membuka brand baru dengan teknologi yang enggak perlu izin siaran segala macam. Bikin saluran YouTube saja, banyak mengundang viewers daripada tampil di stasiun televisi," jelasnya.
Selain itu, Galih menambahkan teknologi inklusif new media membuat masyarakat saat ini bisa mengakses informasi dari mana dan kapan saja.
Hadirnya new media jelas berbeda dengan tempo dulu, ini ketika masyarakat ingin menonton televisi harus menunggu siaran pada pukul 20.00 sesuai jadwal acara televisi. Jika ketinggalan waktu, acara televisi tidak bisa ditonton.
"Sekarang banyak informasi dimuat di beberapa platform digital dan itu sangat timeless. Orang-orang bisa nonton kapan saja. Ketika kita bosen dengan konten satu jam, kita bisa pause dulu dan bisa nonton satu jam kemudian," jelas dia.
(Helmi Ade Saputra)