JAKARTA - Regulator platform digital Prancis, Arcom, dilaporkan telah mengirim surat kepada Twitter untuk meminta kejelasan tentang keamanan digital setelah perubahan drastis terjadi di perusahaan media sosial itu.
Laporan Reuters menyebutkan, Arcom menilai setelah dibeli Elon Musk, Twitter secara drastis mengurangi karyawan dan menghentikan kontrak untuk ribuan pekerja.
"Arcom ingin menyampaikan kekhawatiran mendalam atas konsekuensi langsung dari keputusan-keputusan itu terhadap kemampuan Twitter untuk menjaga lingkungan yang aman bagi pengguna," kata Direktur Arcom, Roch-Olivier Maistre, dikutip dari Antara, Selasa (22/11/2022).
Twitter adalah salah satu media sosial yang paling banyak digunakan di Prancis. Perubahan pada platform itu, menurut Arcom, menimbulkan tantangan untuk debat yang demokratis dan keamanan publik di media sosial.
"Dalam hal ini, Twitter tunduk pada kewajiban tertentu, yang menjadi tanggung jawab Arcom untuk memastikan aturan itu diterapkan," ujar Arcom.
Arcom juga mengingatkan bahwa Twitter harus memerangi manipulasi informasi sesuai dengan undang-undang tahun 2018 di Prancis, yang menitikberatkan pada kewajiban berkoordinasi dengan Arcom.
Regulator itu meminta Twitter mengirimkan surat balasan untuk mengonfirmasi bahwa mereka mampu menghadapi kewajiban mereka, terutama untuk memastikan moderasi terhadap konten berbahaya sambil tetap menjamin kebebasan berekspresi pengguna.
(Ahmad Muhajir)