Yahoo
Pada 2013, Yahoo pernah diretas oleh hacker. Sebanyak 3 miliar orang terdampak akibat peretasan ini. Data yang bocor terdiri dari nama, email, nomor handphone hingga pertanyaan keamanan.
Diperkirakan, kebocoran tersebut merugikan perusahaan mencapai USD350 juta. Data akun yang dibajak ini tak hanya mempengaruhi email Yahoo, namun juga berpengaruh pada penggunaan layanan Yahoo lainnya, yaitu Flickr dan Tumblr.
Tidak diketahui siapa yang melakukan peretasan ini. Pihak Yahoo menduga terdapat aktor yang disponsori negara. Aksi peretasan yang terjadi pada saat itu menyulitkan posisi Yahoo yang dalam tahap pembelian oleh Verizon.
Media sosial Facebook pernah mengalami peretasan pada 2019. Akibat peretasan ini, sebanyak 533 juta akun pengguna Facebook diretas.
Informasi yang diretas ini mulai dari nama lengkap, tanggal lahir, lokasi, nomor telepon, jenis kelamin, negara, email, hingga status pernikahan.
Sejumlah pengguna akun Facebook Indonesia juga tidak luput dari peretasan ini. Peretasan ini disebarkan oleh seorang pengguna di forum peretas.
Melalui juru bicaranya, Facebook telah mengonfirmasi kebocoran data tersebut. Ratusan juta data ini bocor lantaran adanya kerentanan keamanan yang dialami Facebook. Kasus kebocoran data ini bukan yang pertama terjadi pada Facebook.
Pada 2016, 80 juta data pengguna Facebook diretas oleh Cambridge Analytica. Peretasan tersebut baru diketahui dua tahun kemudian, yaitu pada 2018.