Meski demikian, pengendara perlu mengantisipasi jika kendaraan di depannya mendadak memperlambat kecepatan atau berpindah lajur.
Dengan menjaga jarak aman, akan ada ruang bagi pengendara untuk menurunkan kecepatan secara bertahap, bukan rem mendadak yang pada akhirnya bisa menyebabkan tabrakan beruntun.
Satu di antara cara untuk mencegah kecelakaan beruntun, pengendara perlu menerapkan metode berhitung tiga detik saat ingin menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan.
Tiga detik yang dimaksud di sini bisa mengantisipasi jarak sekitar 84 meter dari kendaraan di depannya.
Misalnya apabila mobil bergerak dari angka 100 kpj, per menit dibagi 60 detik untuk mendapatkan jarak 1.667 meter per menit. Lalu, dibagi lagi 60 untuk mendapatkan waktu satu detik yaitu 28 meter per detik. Jadi, mengacu pada perhitungan tersebut, waktu tiga detik bisa mengantisipasi jarak sekitar 84 meter.
Tak hanya itu, jaga jarak aman juga memperhitungkan reaksi manusia dan mekanis saat ingin memperlambat laju kendaraan atau melakukan manuver.
Hal ini lantaran ada waktu yang dibutuhkan mulai dari seseorang memproses suatu keadaan hingga menginjak pedal rem.
Reaksi yang ditimbulkan saat pedal rem diinjak juga tidak instan. Untuk itu, menjaga jarak aman antar kendaraan dapat memberi ruang untuk pengemudi bermanuver dan melakukan tindakan, saat akan menghindari kejadian tak diinginkan di depannya.
(Kurniawati Hasjanah)