2. Peringatkan warga rem blong
Sopir truk trailer H 1508 MF, Hafik baru menyadari sistem pengereman truk yang ia kemudikan tidak berfungsi sekitar 40 meter menjelang Simpang 4 Pandanwangi. Kondisi jalan cenderung datar tanpa turunan.
Berdasarkan keterangan saksi, sopir dan rekaman CCTV lampu merah Pandanwangi, kecepatan truk diperkirakan 40 km/Jam. Menurut Nurhidayat, sopir sempat berusaha menghentikan laju truk trailer dengan mengurangi gigi perseneling. Namun, upaya Hafik tidak mampu menghentikan laju truk tersebut.
"Hasil olah TKP tidak ada bekas pengereman, sudah dicek untuk remnya (truk trailer) memang benar-benar blong. (sopir) Sudah berupaya ganti gigi perseneling, namun tidak membuahkan hasil," ujar Nurhidayat.
Adapun, saksi mata Muslimin (56) menuturkan, sopir truk trailer sempat berteriak-teriak memberi peringatan kepada para pengendara yang berhenti di lampu merah Pandanwangi agar menghindar.
"Sudah teriak-teriak sopirnya, lalu menabrak kendaraan di depannya. Saya lihat tidak ada pengereman," ungkapnya.
3 Sopir truk trailer sempat banting stir
Tak hanya peringatan, sopir truk trailer, Hafik juga sempat membanting setir ke kanan untuk menghindari sejumlah kendaraan yang berhenti di lampu merah Pandanwangi. Sehingga truk menggilas sejumlah pembatas jalan kerucut sekitar 10 meter dari lampu merah.
Meski demikian, Hafik mengurungkan niatnya karena terdapat sejumlah warga yang menjemput anak-anak dari SDN Pandanwangi di sisi kanan jalan, serta sejumlah kendaraan dari arah berlawanan.
"Mau banting kanan banyak orang tua jemput sekolah di depan SDN Pandanwangi," terang Sunaroh (46), warga setempat.