Phising sendiri memang mudah dilakukan tanpa perlu memiliki background keterampilan yang tinggi asalkan terampil melakukan rekayasa sosial itu sudah cukup untuk melakukan serangan phishing.
Sementara itu di 2022, serangan siber akan terjadi sangat dinamis, apalagi jika penetrasi IT di Indonesia tinggi.
Jenis serangan seperti ransomware dan extortionware akan cukup meningkat, namun demikian tren phising masih akan tetap tinggi.
"Kelihatannya tren phishing yang mengeksploitasi data kependudukan juga akan tetap marak seiring dengan tingginya penetrasi kehidupan digital di masyarakat Indonesia." pungkasnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)