Gara-gara protes itu, VP global affairs Facebook Nick Clegg sudah bertemu secara virtual dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh. Nick meminta maaf secara langsung dan mengakui kesalahan bahwa mereka "tidak sengaja" melabeli sejumlah posting-an sebagai pelanggaran.
Baca juga: Trump Luncurkan Situs Web Baru, Bisa Dibagikan ke Twitter dan Facebook
Juru bicara Facebook membela diri ada glitches atau gangguan pada software artificial intelligence (AI) yang berpengaruh dalam membagikan konten di Facebook dan Instagram. Ini terutama terkait tagar Masjid Al Aqsa. Facebook mengklaim memiliki tim khusus yang berbicara Arab dan Hebrew untuk memonitor situasi di lapangan.
"Kami sudah memperbaiki hal ini. Seharusnya hal ini tidak pernah terjadi. Kami meminta maaf untuk semua yang tidak bisa membagikan informasi terhadap kejadian penting, atau merasa Facebook menghalangi suara mereka. Ini tidak pernah jadi tujuan kami," tulis juru bicara Facebook.
(Hantoro)