Sinyal ini pada dasarnya sangat kecil, ia hanya terdeteksi selama sepersepuluh detik dengan menampilkan empat garis berlekuk-lekuk. Meski begitu, temuan tersebut cukup membuktikan bahwa lubang hitam raksasa itu bersumber dari hasil tabrakan –atau penggabungan– dua lubang hitam yang lebih kecil. Sehingga jelas ini bukan berasal dari ledakan bintang.
"Kami dapat memastikan bahwa ini berasal dari tabrakan dua lubang hitam. Keduanya sangat besar, sesuatu yang kita tahu bahwa bintang tidak bisa membuat," ucap Dr Karan Jani, dikutip dari Engadget.
Baca juga: Astronom Temukan Metode Baru untuk Mengukur Putaran Black Hole
(Hantoro)