Frank Ohme mengatakan bahwa black hole yang memiliki massa 85 Matahari di sistem asal GW190521 berada tepat di celah yang seharusnya tidak berada. Sehingga tim percaya bahwa mungkin black hole terberat merupakan hasil dari merger sebelumnya, baik dua black hole yang lebih kecil atau dari tabrakan antara dua bintang yang lebih besar.
Observatorium LIGO dan Virgo telah mendeteksi 56 kemungkinan peristiwa gelombang gravitasi dalam operasi ketiga mereka yang berlangsung antara 1 April 2019 dan 27 Maret 2020.
Baca juga: WhatsApp Hadirkan Lagi Mode Liburan dan Fitur Arsip Otomatis

(Hantoro)