Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Air Laut dan Air Tawar Tak Bercampur dalam Penjelasan Alquran dan Sains

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Rabu, 06 Mei 2020 |05:05 WIB
Air Laut dan Air Tawar Tak Bercampur dalam Penjelasan Alquran dan Sains
(Foto: Quora)
A
A
A

JAKARTA - Air laut dan air tawar tidak dapat bercampur. Fenomena ini bisa disaksikan di selat Gibraltar, di mana tampak dua laut yang berbeda warna, tidak dapat bersatu.

Video yang diunggah ke YouTube memperlihatkan lautan yang luas. Dalam video itu terlihat ada dua warna air yang berbeda. Satu laut berwarna biru tua, sedangkan satu lagi dengan warna yang berbeda.

Salah satu dari dua warna laut tersebut ialah memiliki kandungan air tawar. Buku 'Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk, seorang ahli oseanografi bernama Francis J Cousteau pernah menyampaikan laporannya sebagai hasil pengkajiannya terhadap fenomena alam tersebut.

Fenomena tersebut terjadi di selat Gibraltar yang dapat dijelaskan secara sains. Selat Gibraltar merupakan pertemuan antara Laut Mediterania dan Laut Atlantik.

"Kami mempelajari pernyataan peneliti tertentu tentang penghalang yang memisahkan lautan dan mengamati bahwa Laut Mediterania memiliki salinitas dan kerapatan yang berbeda serta menjadi tempat hunian bagi flora dan fauna yang khas dari tempat itu," jelas Cousteau.

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya meneliti air di Samudera Atlantik dan menemukan sifat yang sama sekali berbeda dengan Laut Mediterania. Awalnya mereka mengira kedua laut yang bertemu di Selat Gibraltar mestinya menunjukkan sifat yang serupa dalam salinitas, kerapatan, dan sifat-sifat lainnya.

Namun, kedua laut itu menunjukkan sifat berbeda walaupun keduanya berdampingan. Hal tersebut sangat mengherankan. "Sebuah tabir ajaib mencegah keduanya bercampur. Tabir serupa juga diamati di Bab Al Mandab di Teluk Aden yang bertemu dengan Laut Merah," tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement