MUENCHEN - Pengaruh keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit), membuat perusahaan otomotif mempertimbangkan kembali pengembangan bisnisnya. Termasuk langkah dari produsen BMW Group, yang menjadi pemilik merek kendaraan ikonik asal Inggris, MINI.
BMW menyebut akan menunda pengembangan model produksi terbaru dari MINI, sampai batas waktu yang belum ditentukan. Langkah ini berkaitan dengan belum jelasnya kesepakatan perdagangan antara otoritas Inggris dengan Uni Eropa selepas momentum Brexit, yang resmi berlaku Februari ini.
Model produksi modern MINI saat ini memasuki generasi ketiga, telah beredar selama hampir enam tahun sejak kali pertama dipasarkan pada 2014. Generasi selanjutnya diperkirakan akan hadir pada 2022 atau 2023 menggunakan platform produksi baru.
Keputusan penundaan pengembangan model produksi baru ini, membuat platform UKL1 dari BMW masih akan digunakan selama beberapa tahun ke depan. "Masa penggunaan platform akan diperpanjang, karena faktor biaya produksi serta adanya Brexit," kata juru bicara BMW Group, Maximilan Schoeberl kepada Reuters.
