Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Smart City, Smart Building dan Pemindahan Ibu Kota di Era Revolusi Industri 4.0 (1)

Smart City, Smart Building dan Pemindahan Ibu Kota di Era Revolusi Industri 4.0 (1)
A
A
A

Smart Building / Gedung Pintar adalah sebuah bangunan dan infrastruktur yang memberikan pemilik, operator dan penghuni dengan lingkungan yang fleksibel, efektif, nyaman dan aman melalui penggunaan sistem teknologi gedung yang  terintegrasi, komunikasi, dan kontrol. Bangunan pintar kadang-kadang disebut sebagai 'bangunan otomatis (automated building), bangunan cerdas (intelligent building), atau bangunan yang menggabungkan teknologi pintar.

Namun, itu adalah istilah yang cukup ambigu yang pada tingkat yang paling dasar telah digunakan untuk menggambarkan bangunan yang mencakup teknologi seperti: Automated systems. Intelligent building management systems, Energy efficiency measures, Wireless technologies, Digital infrastructure, Adaptive energy systems, Networked appliances, Data gathering devices, Information and communications networks, Assistive technologies & Remote monitoring.

Karena pembangunan Ibu Kota RI yang baru dilakukan dari nol maka pembangunan gedung-gedung Lembaga-lembaga negara seperti Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Rumah Dinas, Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan (SD s/d Perguruan Tinggi), Lembaga Pemasyarakatan, Sarana Olahraga & Hiburan serta Sarana pendukung lainnya bisa mengimplementasikan Smart Building dan Smart City. Smart City, Smart Building dan Pemindahan Ibu Kota di Era Revolusi Industri 4.0

Sekaligus secara bersamaan, akan jadi pioneer dan role model pembangunan kota baru yang mengimplementasikan kedua teknologi tersebut secara bersamaan dan terintegrasi di Indonesia. Karena semua Smart City yang sudah dimplementasikan di Indonesia saat ini entah itu kota dan gedung serta fasilitas pendukung sudah berdiri terlebih dahulu dan dibangun sejak puluhan bahkan hingga ratusan tahun lalu (seperti Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota Surabaya, Kota Semarang, Kota Bogor, Kota Makassar, dsb). Baru setelah itu diImplementasikan Smart City dan Smart Building (beberapa diantaranya).

Beruntung di era kita dimana pemerintah berencana membangun kota baru untuk memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan dunia sudah memasuki era Industri 4.0. Karena itu, untuk mewujudkan Smart City dan Smart Building kita membutuhkan Digital Infrastruktur baik itu Intrastruktur Telekomunikasi maupun Infrastruktur IT.

Untuk Infrastruktur Telekomunikasi, kita sudah berhasil menggelar Palapa Ring (Fiber optic) seluas 36 ribu km dari Sabang hingga Merauke, Satelit Merah Putih dan Satelit Nusantara untuk  internet broadband dan 3 operator telekomunikasi (Tsel, Isat dan XL) sudah berhasil menguji layanan 5G tahun lalu. 5G akan sangat mendukung kesuksesan implementasi jaringan Smart City di Ibu Kota baru yang akan dibangun disamping keberadaan jaringan fiber optik dan Satelit.

Untuk Infrastruktur IT kebutuhan Data Center dan Cloud Computing serta Security Manajemen (Cyber dan Data Security) adalah kebutuhan dasar Infrastruktur IT yang mesti disiapkan.

Jadi selain pemerintah bisa mengimplementasikan Smart City dan Smart Building yang didukung oleh Digital Infrastruktur berbasis industri 4.0, pada saat yang sama pemerintah juga dapat mengimplementasikan aplikasi dan teknologi yang menjadi penopang utama pembangunan sistem Industri 4.0 untuk menjadikan Ibukota Baru RI menjadi Ibukota yang Pintar, Modern, Green, Kreatif, Futuristik, Berkelanjutan dan Berdaya Saing berbasis Teknologi.

Penulis :

Hasnil Fajri

Praktisi, Pengamat & Penulis ICT & Ekonomi Keatif

[email protected]

(Ahmad Luthfi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement