Qualcomm Luncurkan Snapdragon 8 Gen 5, Chipset Premium untuk Flagship Killer

JAKARTA – Qualcomm telah merilis prosesor seluler baru yang diposisikan tepat di bawah platform unggulan Snapdragon 8 Elite Gen 5. Chipset baru ini menghadirkan performa tangguh dan kemampuan AI yang ditingkatkan untuk ponsel premium dengan harga lebih terjangkau.

Chipset ini akan pertama kali hadir pada ponsel OnePlus 15R/OnePlus Ace 6T, diikuti oleh model dari merek seperti Motorola, iQOO, dan Vivo.

Dilansir Gizmochina, Snapdragon 8 Gen 5 diproduksi menggunakan fabrikasi 3 nm, selaras dengan ekspektasi efisiensi dan daya kontemporer untuk perangkat tahun 2025. Inti prosesor ini adalah kluster CPU Oryon khusus Qualcomm dengan dua inti utama yang mencapai 3,8 GHz dan enam inti berkinerja tinggi yang mampu mencapai 3,32 GHz.

Dibandingkan dengan platform Snapdragon 8 Gen 3 yang lebih lama, Qualcomm menawarkan peningkatan signifikan dalam beban kerja komputasi, interaksi web yang lebih cepat, dan multitasking lebih lancar untuk aplikasi berat. Mesin grafisnya berbasis desain GPU Adreno 840 modern yang diiris, tetapi tidak dilengkapi peningkatan memori berkinerja tinggi, sehingga tetap memberikan stabilitas gaming dengan konsumsi daya lebih rendah.

NPU Hexagon dan tumpukan AI yang diperbarui meningkatkan inferensi lokal, penanganan model generatif terenkripsi, input multimoda, serta saran berbasis agen melalui hub sensor yang selalu aktif tanpa bergantung pada pemrosesan cloud. Hal ini membantu ponsel mengenali saat pengguna bersiap mengeluarkan perintah suara hanya dengan mengangkat perangkat.

Chip ini mendukung kecepatan unduh 5G mendekati 10 Gbps (tergantung jaringan), dengan agregasi operator mmWave dan sub-6 GHz, serta arsitektur modem yang sama seperti pada generasi chip premium sebelumnya.

Dukungan kamera mencakup tiga pipeline 20-bit berbantuan AI, pengambilan foto beresolusi besar, pemutaran 8K, perekaman 4K pada frame rate tinggi, dan format HDR modern. Konektivitasnya mencakup Wi-Fi 7 dan Bluetooth 6.0 dengan audio spasial latensi rendah, antena ganda, UWB, serta NavIC untuk penentuan posisi presisi bahkan di kawasan perkotaan padat.

(Rahman Asmardika)