"Grup tersebut akan terus mengembangkan dan mengoperasikan produknya. Dukungan pengguna dan operasi perusahaan tetap stabil," kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa Kisly dan Khatazhaev tidak lagi memegang hak apa pun atas perusahaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Lesta Group mengonfirmasi bahwa putusan tersebut tidak berlaku untuk perusahaan itu sendiri atau penggunanya dan mengatakan layanan akan terus berjalan tanpa gangguan. Pernyataan itu menambahkan bahwa perusahaan tersebut akan berada di bawah administrasi negara sementara - sebuah langkah yang, menurutnya, tidak akan mungkin terjadi jika perusahaan tersebut secara resmi dilarang. Lesta mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan banding atas apa yang disebutnya sebagai keputusan yang "tidak adil".
(Rahman Asmardika)