NEW YORK - Pemilik Facebook Meta mengatakan pada Senin, (16/9/2024) bahwa mereka melarang RT, Rossiya Segodnya dan jaringan media pemerintah Rusia lainnya dari platformnya, dengan mengklaim bahwa media tersebut telah menggunakan taktik penipuan untuk melakukan operasi pengaruh secara rahasia secara daring.
Larangan tersebut menandai peningkatan tajam dalam tindakan perusahaan media sosial terbesar di dunia terhadap media pemerintah Rusia, setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengambil langkah-langkah yang lebih terbatas seperti memblokir media tersebut dari menayangkan iklan dan mengurangi jangkauan unggahan mereka.
"Setelah mempertimbangkan dengan saksama, kami memperluas penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap media pemerintah Rusia. Rossiya Segodnya, RT, dan entitas terkait lainnya kini dilarang dari aplikasi kami secara global karena aktivitas campur tangan asing," kata Meta dalam pernyataan tertulis, yang dilansir Reuters.
Penegakan larangan tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang, katanya. Selain Facebook, aplikasi Meta meliputi Instagram, WhatsApp, dan Threads.
Kedutaan Besar Rusia tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar. Gedung Putih menolak berkomentar.
Langkah Meta dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) mengajukan tuntutan pencucian uang awal bulan ini terhadap dua karyawan RT atas apa yang menurut para pejabat merupakan skema untuk menyewa perusahaan Amerika guna memproduksi konten daring guna memengaruhi pemilihan umum 2024.