Ini bukanlah satelit kayu pertama yang diusulkan. WISA Woodsat seharusnya diluncurkan pada 2021 tetapi tidak dapat terbang karena alasan yang tidak jelas. Namun menggunakan kayu mungkin bisa menjadi solusi. Tes ISS menunjukkan bahwa meskipun lingkungan luar angkasanya ekstrem, kayu tampaknya tidak terlalu terpengaruh olehnya. Tidak ada retak, bengkok, terkelupas, atau kerusakan permukaan.
Perkembangan pesawat ruang angkasa semacam ini sangat menarik, dan para peneliti akan mempelajari bagaimana pesawat tersebut bertahan di luar angkasa setelah dikerahkan, terutama melihat bagaimana kayu mengembang dan menyusut, terdegradasi, dan melindungi peralatan elektronik. Jika kinerjanya baik, penerapan lain – termasuk habitat manusia di luar angkasa di masa depan – mungkin dapat dipertimbangkan.
(Rahman Asmardika)