Selain itu, dengan adanya insentif mobil hybrid dan bertambahnya minat konsumen juga diyakini bisa memberikan kontribusi kepada program elektrifikasi di Indonesia. Mengingat mobil hybrid menjadi jembatan sebelum beralih ke full elektrik.
“Insentif itu bukan buat Toyota, tapi buat konsumen supaya konsumen bisa menjangkau teknologi yang lebih tinggi lagi. Kan konsumen biasa juga ingin ikut berkontribusi menurunkan emisi melalui produk-produk teknologi, nah inilah yang harus dibantu,” tuturnya.
Diketahui, hingga kini pemerintah masih menggodok wacana insentif mobil hybrid. Kekhawatiran utama adalah pengguna mobil hybrid yang sudah mendapatkan insentif akan mengisi bahan bakar bersubsidi sehingga menerima dua bantuan pemerintah.
(Erha Aprili Ramadhoni)