Gel ini mempertahankan struktur yang cukup untuk menyatukan jaringan sekaligus cukup lembut untuk memungkinkan neuron tumbuh satu sama lain dan menjalin koneksi. Sel-selnya disusun berdampingan, seperti pensil yang diletakkan bersebelahan di atas meja.
“Jaringan kita tetap relatif tipis dan ini memudahkan neuron mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari media pertumbuhan,” kata Yuanwei Yan, salah seorang ilmuwan di laboratorium Zhang.
Hasil penelitiannya luar biasa—sel-sel di jaringan otak yang dicetak 3D dapat berkomunikasi satu sama lain secara efektif. Sel-sel yang dicetak meluas melalui media di sekitarnya, menciptakan koneksi di dalam setiap lapisan yang dicetak dan melintasi lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan jaringan yang menyerupai yang ditemukan di otak manusia. Neuron berkomunikasi dan mengirim sinyal, berinteraksi melalui neurotransmiter, dan membangun jaringan yang rumit, termasuk koneksi dengan sel pendukung yang dimasukkan ke dalam jaringan cetakan.
“Kami mencetak korteks serebral dan striatum, dan apa yang kami temukan cukup mengejutkan,” kata Zhang. “Bahkan ketika kami mencetak sel-sel berbeda dari bagian otak yang berbeda, mereka masih dapat berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang sangat istimewa dan spesifik.”