ATACAMA - Bulan disebut-sebut akan menjadi tempat bagi sumber energi di masa depan. Namun demikian belum ada lokasi spesifik di mana yang paling cocok untuk koloni manusia tinggal di bulan.
Akan tetapi laporan terbaru menyebutkan jika ada lokasi yang sangat ideal untuk tempat tinggal manusia di bulan. Dikutip dari New Scientist, Rabu (27/9/2023) ada lima tempat di bulan yang ideal untuk dijadikan tempat tinggal.
Para peneliti di Universitas Atacama di Chili memeriksa data tentang lima kawah di bulan yang dipertimbangkan untuk tempat tinggal manusia. Soalnya kelima kawah tersebut memiliki sinar matahari permanen.
Kelima lokasi tersebut diberi nama De Gerlache, Henson, Sverdrup, Shackleton, dan salah satu kawah lainnya tidak disebutkan namanya. Kelima tempat tersebut masuk dalam kategori ideal dengan mempertimbangkan sebaran air es, sudut kemiringan, dan jumlah sinar matahari.
Tak cuma itu, lima kawah tersebut juga memiliki sumber energi potensial serta memiliki akses dan jaringan komunikasi yang baik dengan Bumi.
“Sekarang, kami punya tempat,” kata pemimpin tim penelitian tersebut, Giovanni Leone kepada New Scientist.
"Ini memiliki plus minus antara air yang dapat dijangkau dan pada saat yang bersamaan, pangkalan [luar angkasa] harus berada dalam jangkauan cahaya agar mendapatkan energi," sambung Leone.
Dari kelima kawah tersebut, para peneliti menyebut kawah Henson lah yang menjadi tempat ideal untuk menjadi pangkalan pertama bagi koloni manusia di bulan. Tapi tidak menutup kemungkinan jika pangkalan akan diperluas ke wilayah lainnya.
“Ada kemungkinan untuk memperluas wilayah sekitarnya, mengingat ada akses langsung masuk dan keluar dari kawah [Sverdrup-Henson] ini,” tambah Leone.
Namun perlu dicatat bahwa banyak data yang diamati berasal dari lokasi terpencil dan kesimpulan para ahli mungkin saja sedikit berubah setelah mereka benar-benar mengamati daerah tersebut.
“Ada banyak ide untuk membangun pangkalan di bulan. Saya pikir jawaban sebenarnya akan muncul ketika kita mendapatkan lebih banyak pengukuran kebenaran dasar tentang semua parameter ini,” kata Simeon Barber dari Universitas Terbuka di Inggris kepada New Scientist.
Terlepas dari itu semua, penelitian ini seolah memberikan titik terang dari rencana pembangunan koloni manusia untuk sumber energi masa depan di bulan.
(Saliki Dwi Saputra )