Menurut para peneliti, metode tersebut tidak dapat ditambal pada mobil saat ini, yang berarti bahwa tidak peduli ada pembaruan perangkat lunak apa pun, pelaku bisa tetap menjalankan kode arbitrer pada kendaraan Tesla.
Secara khusus, serangan itu tidak dapat ditambal karena itu bukan serangan langsung pada komponen buatan Tesla, melainkan terhadap AMD Secure Processor (ASP) tertanam yang ada di dalam MCU.
Tidak jelas secara spesifik serangan ini, tetapi para peneliti mengatakan bahwa mereka menggunakan "perangkat keras mandiri yang murah" untuk melakukannya. Dan metode hack ini tentu berpotensi menyebar jika Tesla mengabaikan celah keamanan yang ada.
(Muhammad Pratama Supriyadillah)