Koala memiliki organ pencernaan serat khusus yang disebut sekum. Hewan lain, termasuk manusia juga memiliki caecum, tetapi koala sangat panjang sekitar 200 cm. Sekum mengandung jutaan bakteri yang memecah serat menjadi zat yang lebih mudah diserap.
Meski begitu, koala hanya mampu menyerap 25 persen serat yang dimakan. Air juga diserap dari gumleaves, sehingga koala jarang perlu minum. Meski begitu, mereka bisa minum jika perlu, seperti pada musim kemarau ketika kadar air daun berkurang.
Untuk mencerna makanan sepenuhnya, tubuh koala membutuhkan waktu 100 hingga 200 jam. Koala juga harus bergerak lambat karena mereka mengonsumsi makanan yang tidak bisa dicerna dengan cepat sehingga mengakibatnya kekurangan nutrisi.
Sementara untuk bayi koala yang baru lahir, mereka tidak bisa memakan daun kayu putih karena beracun bagi tubuh. Itu sebabnya mereka akan berada dalam kantung selama enam bulan.
Setelah itu akan keluar dan berada di pundak induknya untuk enam bulan berikutnya. Untuk bertahan hidup, bayi koala memakan kotoran dari induknya yang penuh nutrisi
Pohon kayu putih yang menjadi rumah bagi koala bukanlah jenis pohon yang dilindungi. Itu sebabnya setiap tahun terdapat ribuan koala mati karena kehilangan pohon dan kelaparan.
Saat ini, Australia telah kehilangan 90 persen populasi koala dan hanya menyisakan 8.000 koala yang tersebar di berbagai hutan kayu putih.
(Ahmad Muhajir)