Menurut dia, kendala yang dialami masyarakat bukan dari sisi keamanan tapi harga yang mahal. Karena, menurut dia, biaya konversi mencapai Rp10-15 juta.
“Memang masih mahal. Dibandingkan motor listrik baru harganya hampir sama. Baterai yang membuat harganya menjadi lebih mahal, kalau motor penggerak saya rasa harganya bervariasi tergantung daya yang dihasilkan,” ujar Bebin.
Agar lebih terjangkau, ia berharap ada industri lokal yang mampu menciptakan baterai motor listrik agar harganya lebih terjangkau dan memangkas biaya konversi.
“Memang biaya konversi masih mahal saat ini. Tapi bagi mereka yang punya motor tua atau tak ingin beli baru ini bisa jadi solusi. Ketimbang mereka beli baru dan motor lamanya nganggur, makan tempat di rumah, lebih baik di konversi,” ucapnya.
(Citra Dara Vresti Trisna)