"Izin hak labuh, akan dievaluasi setiap tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi dan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku," papar dia.
Sementara itu, dijelaskan bahwa Hubungan perdagangan bilateral di sektor telekomunikasi dan digital antara Indonesia dan Amerika Serikat berkembang pesat.
Kerjasama kedua negara tersebut, kata Dedy, juga mencakup rencana Indonesia untuk memiliki 3 satelit generasi terbaru yakni:
1. 150 Gb Very High Throughput Satellite (VHTS) diberi nama SATRIA (Ka- Band)
2. 80 Gb Very High Throuhput Satellite (VHTS) sebagai Hot Backup Satellite (Ka-band)
3. 32 Gb High Throughput Satellite (HTS) yg di miliki Telkomsat (C & Ku- band).
"Ketiga satelit ini, direncanakan akan menggunakan roket peluncur SpaceX - Falcon 9 dan merupakan jenis satelit yg mengorbit di Geo stationer Orbit," ungkap Dedy.
(Ahmad Muhajir)