Penjelasan NASA Tentang Terbentuknya Bulan Sesuai Alquran

Ahmad Muhajir, Jurnalis
Kamis 02 Juni 2022 08:47 WIB
Penjelasan NASA tentang terbentuknya Bulan sesuai Alquran (Foto: AFP)
Share :

JAKARTA - Bulan awalnya bersinar seperti Matahari, kemudian ia mati. Hal ini, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam kitab suci Alquran.

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلًا

Artinya: "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas." (QS. Al-Isra': 12)

Ayat mulia tersebut menunjukkan adanya suatu fakta ilmiah yang baru bisa diketahui umat pada abad ke-20, yaitu bahwa Bulan pada mulanya adalah sebuah planet yang menyala, kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala mematikan cahayanya. Petunjuk Alquran mengenai hal ini cukup jelas.

Abdullah Ibnu Abbas pernah berkata, "Bulan dahulunya bersinar sebagaimana Matahari, dan itu adalah tanda malam. Lalu, tanda malam itu dihapuskan. Warna hitam pada Bulan adalah sisa-sisa dari penghapusan itu."

Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran' karya Dr Nadiah Thayyarah terbitan Dar al Yamama Abu Dhabi, pernyataan tersebut berasal dari seorang sahabat agung. Ia mendasarkan pernyataannya itu pada Alquran yang telah diturunkan sejak 1.400 tahun lampau. Lalu, apa yang dikatakan oleh para pakar astronomi terkait hal ini?

Para pakar astronomi telah menemukan bahwa Bulan pada awalnya menyala, lalu cahayanya lenyap dan menjadi benda mati (tidak bercahaya). Teleskop-teleskop canggih dan satelit-satelit buatan generasi pertama telah berhasil mengirimkan gambar-gambar terperinci mengenai Bulan. Melalui gambar-gambar itu diketahui bahwa di Bulan terdapat kawah-kawah gunung berapi, dataran-dataran tinggi, dan lubang-lubang besar.

Selama masa pembetukannya, Bulan menerima hantaman bertubi-tubi dari meteor dan meteoroid. Karena suhu Bulan pada saat itu sangat panas, terjadilah peleburan yang sangat dahsyat di permukaan Bulan sehingga menyebabkan terbentuknya lubang-lubang besar yang dinamakan “Maria” dan gunung-gunung tinggi dengan kawah-kawahnya yang dinamakan “Craters”.

Kemudian kawah-kawah itu menumpahkan lahar-lahar dalam volume yang sangat besar dan lahar-lahar itu mengisi lubang-lubang besar tersebut. Kemudian Bulan menjadi dingin. Gunung-gunung di Bulan menjadi tidak aktif dan lahar-lahar berhenti mengalir. Dengan demikian, matilah Bulan dan tidak terlihat nyalanya setelah sebelumnya menyala.

Mari kembali pada ayat Alquran tersebut, dan perhatikan penggunaan kata mahauna (kami hapuskan. Kata dasarnya: al-mahwu). Kata al-mahwu (penghapusan) menurut para pakar bahasa berarti ath-thams (melenyapkan cahaya atau sinar) dan al-izalah (menghilangkan).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya