NASA Uji Sistem Pendaratan Otonom di Bulan

Farah Azka Gazali, Jurnalis
Selasa 22 September 2020 18:15 WIB
Roket misi ke bulan. (Foto: NASA/Inverse)
Share :

MISI ke luar angkasa, terutama bulan, memang sudah pernah dilakukan. Tapi nyatanya itu belum dalam tahap sempurna yang membuatnya benar-benar lancar. Guna mengurangi margin of error dalam eksplorasi antariksa, kini NASA mengembangkan sistem pendaratan baru yang lebih presisi di bulan.

Seperti dilansir Inverse, Selasa (22/9/2020), sistem ini diberi nama SPLICE atau Safe and Precise Landing-Integrated Capabilities Evolution. Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi NASA dengan Blue Origin, perusahaan luar angkasa swasta yang didirikan bos Amazon Jeff Bezos. Proyek melibatkan Roket New Shephard dan sistem robotik.

Baca juga: NASA Ungkap Bulan Baru Tampak pada Pertengahan September Lalu 

Dengan SPLICE, NASA berencana membuat sistem yang memiliki kemampuan otonom dalam pendaratan. Pasalnya, satu permasalahan besar dari eksplorasi antariksa adalah kontrol yang tidak dapat dilakukan secara real-time dalam jarak jauh. Akibat dari itu seringkali NASA memilih wilayah aman untuk mendarat, dan sayangnya tidak selalu menguntungkan untuk misi.

Guna mendukung hal itu, SPLICE akan mengombinasikan laser, kamera, algortima baru, dan komputer untuk memberikan mata buatan dan kemampuan analitis. Dengan begitu, roket akan memiliki empat komponen utama berupa navigasi relatif medan, lidar doppler, lidar deteksi bahaya, dan komputer pendaratan yang kuat. Keempatnya bakal bekerja sesuai fungsi secara manual.

Baca juga: NASA Sebut Lokasi Pendaratan ke Bulan pada 2024 Masih Bisa Berubah 

Saat roket memasuki atmosfer, navigasi relatif medan pada SPLICE akan berfungsi mengidentifikasi fitur lokasi secara cepat. Ia dapat mengambil 10 gambar setiap detik, dan akan berhenti saat roket berada 4 mil di atas permukaan. Setelah itu, lidar doppler akan bertugas menentukan jarak pesawat dengan tanah, menggunakan tiga sinar laser yang dipantulkan ke tanah.

Jika sudah, nantinya komputer pendaratan bertugas menghitung data dari semua komponen. Namun, dilaporkan Extreme Tech, sejauh ini sistem komputasi SPLICE masih tahap pengembangan. Selain itu, komponen keempat yakni lidar pendeteksi bahaya juga belum diketahui secara pasti bagaimana fungsinya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya