JAKARTA - Pasar sepeda motor di Indonesia mengalami dinamika pergerakan sepanjang 2025. Pada November lalu, angka penjualannya turun signifikan, meski secara tren tahunan dan total penjualan masih menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan pada November 2025 sebesar 523.591 unit. Angka tersebut terkoreksi 11,31 persen dibandingkan Oktober 2024 yang mencatatkan 590.362 unit.
Meski penjualan pada November 2025 turun cukup besar di pasar domestik, tapi angkanya cukup stabil di atas 500.000 unit per bulan sejak pertengahan tahun. Ini menandakan pasar sepeda motor tidak terlalu terganggu dengan kondisi perekonomian saat ini.
Bahkan, dibandingkan November 2024, jumlah penjualan bulan ke-11 tahun ini lebih baik 2,07 persen dari 512.942 unit. Itu menunjukkan sejumlah model yang diluncurkan beberapa produsen diterima dengan baik oleh masyarakat.
Dari sisi kumulatif, total penjualan Januari–November 2025 mencapai 5.950.844 unit atau sedikit lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang membukukan 5.929.830 unit. Secara year to date, tergolong stagnan, hanya naik 0,35 persen.
Saat ini, AISI tak memaparkan segmentasi persentase penjualan di Indonesia. Namun, mengacu pada paruh bulan pertama tahun 2025, motor matic mendominasi pasar dengan angka di atas 90 persen.
Sementara pasar motor bebek sebesar 3,37 persen dan motor sport hanya 2,89 persen. Ini menunjukkan masyarakat Indonesia makin mengutamakan kemudahan untuk mobilitas harian.
Pasar sepeda motor di Indonesia juga diprediksi hanya akan menyentuh angka 6,4 juta unit, sama seperti tahun lalu. Itu karena tahun ini hanya menyisakan satu bulan lagi dan dibutuhkan penjualan lebih dari 700.000 apabila ingin mencapai 6,7 juta unit.
(Erha Aprili Ramadhoni)