Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

GJAW 2025 Diharapkan Dorong Penjualan pada Akhir Tahun

Tangguh Yudha , Jurnalis-Sabtu, 22 November 2025 |09:56 WIB
GJAW 2025 Diharapkan Dorong Penjualan pada Akhir Tahun
GJAW 2025 Diharapkan Dorong Penjualan pada Akhir Tahun (iNews Media Group/Tangguh)
A
A
A

JAKARTA - Pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD, Tangerang, pada 21-30 November diharapkan menjadi motor penggerak penjualan kendaraan menjelang penutupan tahun.

1. Dorong Penjualan

Ketua Umum Gaikindo, Putu Juli Ardika, menyebut ajang otomotif tahunan ini diharapkan menjadi motor penggerak penjualan kendaraan menjelang penutupan tahun 2025.

Putu menyampaikan apresiasi kepada pihak yang menghadirkan beragam program dan penawaran pembiayaan khusus bagi para pengunjung. Menurutnya, dukungan tersebut dapat menumbuhkan momentum penjualan yang signifikan pada periode akhir tahun.

"Kami berharap berbagai program tersebut akan menciptakan momentum penjualan yang masif sekaligus menjadi pendorong penting bagi pencapaian industri otomotif nasional menjelang tutup tahun 2025," ujar Putu di arena GJAW 2025, Jumat (21/11/2025).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, menegaskan GJAW merupakan platform strategis untuk mempromosikan produk otomotif dalam negeri. Ia menilai, gelaran ini dapat memacu kinerja industri otomotif nasional yang terus menunjukkan tren positif.

Setia memaparkan, sektor industri manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Triwulan III 2025, Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh 5,58% secara tahunan (YoY).

"Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04%. Sektor IPNM menjadi penyumbang sumber pertumbuhan terbesar terhadap ekonomi yaitu sebesar 1,04%," jelasnya.

 

Selain itu, kontribusi IPNM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 17,39%, meningkat dari triwulan sebelumnya. Penyerapan tenaga kerjanya juga signifikan, yakni 20,31 juta orang atau sekitar 13% dari total tenaga kerja nasional.

Dari sisi investasi, sektor ini menyumbang 37,73% terhadap total investasi nasional, sedangkan kontribusi ekspor sektor IPNM mencapai 81% dari total ekspor nasional. Tingkat utilisasi industri berada pada angka 59,28%.

"Angka ini menunjukkan masih besarnya ruang ekspansi manufaktur nasional untuk mengoptimalkan kapasitas produksinya, terlebih ketika kita melihat optimisme pelaku usaha industri berdasarkan indeks Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Oktober 2025 di angka 53,5. indeks Purchasing Managers Index (PMI) bulan Oktober 2025 di angka 51,2," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement