Cara ini, menurut Sri, mendorong agar mahasiswa tetap berpikir kritis meski mendapat bantuan teknologi AI. Hasil dari bantuan AI itu sendiri masih perlu dikritisi lebih lanjut karena kadang kala tidak sepenuhnya benar dan mengandung kesalahan.
"Sekali lagi kami menekankan pada kemampuan berpikir. Mereka harus kritis, melihat mana yang benar dan mana yang salah, karena AI itu tidak semua benar. Apa yang berkaitan dengan artificial intelligence tidak semuanya tepat. Mahasiswa wajib melihat kembali, mengkritisi, menyusun pemikirannya sendiri walaupun dibantu AI," ucapnya.
Hal senada disampaikan Pemimpin Redaksi Okezone, Masirom, yang menekankan bahwa penggunaan AI di kalangan mahasiswa tidak mengurangi daya pemikiran kritis hingga kreativitas mereka. Ia berharap dengan teknologi AI, mahasiswa menjadi lebih produktif dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
"Soal AI bagi mahasiswa tentu kita berharap penggunaan AI tidak membuat mereka kurang kritis, kurang inovatif, kurang kreatif karena keseharian mereka terbantu dengan AI, bukan itu yang kita inginkan. Yang kita inginkan dengan AI ini kami harapkan nantinya mereka lebih produktif, bisa menggunakan AI lebih bijak yang menunjang kegiatan sehari-hari saat ini maupun nanti ketika memasuki dunia kerja," ucap Masirom.
Gen Zone Talks "Data Science and Artificial Intelligence (AI) for Gen Z” adalah seminar yang digelar iNews Media Group melalui Okezone. Acara ini turut didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Universitas Tarumanegara.