JAKARTA - Sepeda motor baru menjadi impian sebagian besar orang. Biasanya mereka ingin langsung mengendarainya untuk mengujinya di sekitar lingkungan rumah. Namun, seberapa banyak bensin yang didapat dari diler saat membeli motor baru?
Saat motor baru diterima, biasanya indikator BBM membaca hanya ada sedikit bensin di dalam tangki. Bahkan berada di huruf "E" yang artinya pemilik kendaraan harus segera mengisi bahan bakar kendaraan.
Sales Coordinator PT Wahana Makmur Sejati (WMS) selaku main dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang, Nurhayati, mengatakan bensin yang didapatkan dari diler biasanya berkisar antara 0,5-1 liter. Jumlah tersebut cukup untuk melakukan PDI (Pre-Delivery Inspection).
"Biasanya kalau untuk PDI itu kurang lebih, kurang dari 1 liter karena kan fungsinya untuk memastikan kalau unit itu menyala sesuai fungsinya," kata Nurhayati di Jakarta.
Jumlah tersebut juga dikatakan cukup untuk pemeriksaan ketika unit tersebut telah diterima konsumen. Takarannya juga disesuaikan dengan kapasitas mesin motor tersebut. Tapi, Nurhayati mengatakan tidak lebih dari 1 liter.
"Iya, rata-rata segitu (1 liter). Cuma mungkin kan PDI-nya akan berbeda-beda, misal kayak tipe motor sport. Seluruh proses PDI ini dilakukan di gudang Wahana di Cimanggis, Depok," tuturnya.
Soal jenis BBM, Wahana Honda menggunakan jenis Pertamax untuk seluruh jenis kendaraan. Ini berdasarkan regulasi dari pemerintah. Pembelian BBM bersubsidi tidak bisa menggunakan tempat penampungan, seperti jeriken.
"Kalau untuk jenis BBM-nya, kita pakai Pertamax. Kalau beli yang subsidi kan sudah tidak boleh lagi pakai tempat penampungan. Di seluruh diler Wahana Honda sudah pasti sama aturannya," ujarnya.
Pengisian bensin dilakukan sebelum konsumen menandatangani surat jalan, pihak diler atau sopir pengantar motor akan meminta konsumen mengeceknya. Hal ini meliputi pengecekan kondisi fisik motor, mengecek fungsi mesin, speedometer, dan fitur lainnya, serta memastikan motor bisa menyala dengan baik.
(Erha Aprili Ramadhoni)