Meski terdengar aneh, nyatanya alasan tersebut sangat mungkin terjadi. Pasalnya, tahun lalu muncul gambar dan video yang menunjukkan pemimpin Republik Chechnya dengan armada Cybertruck miliknya. Ada klaim bahwa truk listrik yang dimodifikasi tersebut telah digunakan dalam perang di Ukraina.
Penjualan ini sendiri merupakan langkah yang aneh dan ironis bagi Tesla. Elon Musk telah berulang kali memasarkan Cybertruck sebagai kendaraan yang cukup tangguh untuk menghadapi kiamat, membanggakan eksteriornya yang "antipeluru" dan secara langsung mempromosikannya kepada militer sebagai kendaraan tempur potensial. Kini, ketangguhan legendaris truk tersebut menjadi alasan utama mengapa ia digunakan sebagai sasaran tembak rudal berteknologi tinggi.
Untuk kendaraan yang telah berjuang keras mencapai target penjualan ambisiusnya, pesanan apa pun tetap diterima. Dengan produksi dan penjualan yang jauh di bawah target awal Musk, yaitu 500.000 unit per tahun, kontrak pemerintah merupakan kemenangan kecil namun penting.
(Rahman Asmardika)