Perusahaan tidak mengungkapkan banyak hal tentang sistem Grok Heavy, selain memperkenalkannya sebagai lingkungan multi-agen di mana beberapa agen khusus dapat bekerja sama untuk menemukan berbagai solusi atas suatu masalah, lalu membandingkannya untuk menemukan solusi terbaik di antara semuanya. Tampaknya sistem ini mirip dengan algoritma sumber terbuka yang dirilis Sakana AI awal bulan ini.
Musk dan xAI juga memperkenalkan langganan AI termahal yang berfokus pada konsumen sejauh ini. Disebut SuperGrok Heavy, langganan ini menelan biaya sebesar USD 300 (sekitar Rp4,8 juta) per bulan. Ditujukan bagi pengguna Grok yang berpengalaman, langganan ini menawarkan batas tarif yang lebih tinggi dan akses awal ke fitur-fitur baru, seperti Grok Heavy.
(Rahman Asmardika)