Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Burung Beo Mengerti Apa yang Diucapkan?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 28 Mei 2025 |18:28 WIB
Apakah Burung Beo Mengerti Apa yang Diucapkan?
Apakah Burung Beo Mengerti Apa yang Diucapkan? (Via Live Science)
A
A
A

JAKARTA - Burung beo dapat menirukan ucapan manusia. Namun, apakah burung beo mengerti apa yang mereka ucapkan? 

Di alam liar, burung beo mencicit, berkokok, bersiul, dan bergetar untuk berkomunikasi dengan kawanannya. Burung ini mengandalkan sistem komunikasi yang kompleks untuk mendapatkan makanan dan memperingatkan potensi bahaya. Penelitian bahkan menunjukkan burung beo menggunakan "panggilan kontak khas" untuk saling merujuk. Ini mirip dengan cara manusia memanggil satu sama lain dengan nama.

1. Burung Beo Berbicara

Namun, ketika burung beo hidup dengan manusia, mereka tidak memiliki kawanan untuk belajar "burung beo". Sebaliknya, mereka menggunakan otaknya yang sangat terspesialisasi untuk menangkap ucapan manusia. Jadi, ketika burung beo berbicara, apakah mereka benar-benar mengerti apa yang mereka katakan, atau mereka hanya ahli meniru?

Jawabannya tergantung pada burung beo itu sendiri dan bagaimana ia dilatih. Meskipun penelitian menunjukkan, burung beo memiliki kemampuan yang mengejutkan untuk memahami ucapan manusia dan menggunakan kata-kata dan frasa dengan tepat.

"Burung yang dilatih dengan tepat dapat mempelajari banyak sekali ucapan," kata profesor riset ilmu psikologi dan otak di Universitas Boston, Irene Pepperberg, kepada Live Science, dikutip pada Rabu (28/5/2025).

2. Studi Burung Beo 

Pepperberg telah menghabiskan kariernya melatih burung beo untuk menggunakan bahasa manusia. Partisipan studinya yang paling terkenal, Alex si burung beo abu-abu Afrika, dikenal karena keterampilan komunikasinya yang luar biasa.

Alex memahami lebih dari 100 kata untuk berbagai objek, tindakan, dan warna. Ia dapat menghitung hingga enam dan memiliki pemahaman dasar tentang konsep nol. 

Ketika diberi sebuah objek, Alex dapat mengidentifikasi warna, bentuk, dan bahannya. Alex juga bisa secara akurat membandingkan beberapa objek menggunakan istilah seperti "lebih besar" atau "lebih kecil" dan "sama" atau "berbeda."

Alex dilatih menggunakan metodologi cermat yang memastikan ia memahami kata-kata tertentu berlaku untuk objek atau konsep tertentu. Namun, para ahli mengatakan, burung beo peliharaan sehari-hari pun dapat memahami fitur-fitur tertentu dari bahasa manusia.

 

3. Mempelajari Kata dan Frasa

Profesor Psikologi di University of Puget Sound, Erin Colbert-White mengatakan, burung beo pasti dapat mempelajari kata-kata yang merujuk pada objek di dunia nyata.

"Jika Anda mengucapkan 'kacang' berkali-kali dan Anda memberikan kacang kepada mereka, seperti halnya dengan anak kecil, mereka akan mempelajari label kata itu," kata Colbert-White.

Untuk menguji apakah burung beo benar-benar memahami bahwa kata "kacang" mengacu pada kacang, Colbert-White mengatakan Anda dapat menunggu hingga burung tersebut meminta kacang lalu memberikan mereka makanan yang berbeda. 

Jika burung beo tahu persis apa arti "kacang", ada kemungkinan besar mereka akan membuang makanan yang tidak diminta dan meminta kacang lagi.

Colbert-White mengatakan, jenis pembelajaran ini lebih berlaku untuk objek konkret di dunia nyata daripada kata atau frasa abstrak. Namun, burung beo dapat menangkap isyarat kontekstual yang terkait kata yang lebih abstrak.

"Terkadang mereka akan menggunakan kata atau frasa ini dengan cara yang tepat, karena mereka pintar," kata Pepperberg.

Misalnya, burung beo mungkin belajar bahwa orang mengatakan "halo" saat mereka masuk ke sebuah ruangan lalu mulai mengatakan "halo" untuk menyapa orang. Mereka mungkin tidak memahami makna konseptual yang lebih dalam dari kata tersebut. Namun, pemiliknya mungkin akan menganggap perilaku tersebut menghibur dan menghadiahinya dengan memberi mereka lebih banyak perhatian. 

 

Burung beo membentuk ikatan yang kuat dengan pemiliknya dan sangat responsif terhadap masukan mereka. Jadi ini menciptakan siklus penguatan di mana burung beo belajar menggunakan kata-kata dalam konteks yang benar.

Dalam contoh lain, Pepperberg menggambarkan Alex belajar cara mengatakan "Maaf." Burung beo abu-abu Afrika terkenal nakal. Alex sering merusak atau mengunyah benda-benda di sekitar laboratorium. 
Ketika Alex merobek-robek setumpuk kertas penting, Pepperberg menulis dalam bukunya "Alex & Me" (Harper, 2008), dia menjadi kesal dan mulai berteriak padanya.

Alex menanggapi dengan kata-kata "Maaf," sebuah frasa yang menurut Pepperberg dia pelajari darinya. Sesaat sebelum insiden merobek-robek kertas, Pepperberg telah memergoki Alex dengan cangkir kopi yang pecah. 

Awalnya dia marah dan menegurnya. Namiun, segera menyadari Alex mungkin telah terluka, dan mengatakan kepadanya "Maaf" sambil memastikan dia baik-baik saja. 

Setelah itu, Alex terus mengatakan "Maafkan aku" setelah mendapat masalah dan setiap kali Pepperberg mengancamnya dengan hukuman waktu istirahat.

"Ia menghubungkan frasa itu dengan meredakan situasi yang menegangkan," kata Pepperberg dalam email. 

"Tidak ada penyesalan (saya tahu banyak orang seperti itu!), tetapi ia tahu konteks yang tepat."

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement