Tim tersebut juga menemukan fosil dari genus mamalia herbivora besar yang telah punah yang mirip dengan gajah modern, yang dikenal sebagai Stegodon.
Makhluk ini dapat mencapai hingga 13 kaki (sekira 4 meter) di bahu dan beratnya lebih dari 10 ton.
Gigi geraham mereka memiliki lebih banyak tonjolan daripada gajah purba tetapi lebih sedikit daripada gajah modern, yang menunjukkan tahap evolusi peralihan.
Berbagai jenis sisa rusa juga ditemukan, termasuk tulang dan gigi dari beberapa spesies, yang menunjukkan populasi rusa yang beragam dan sehat.
Keberadaan rusa penting karena mereka merupakan indikator utama lingkungan yang pernah ada, biasanya hutan terbuka atau padang rumput dengan air dan vegetasi yang cukup untuk mendukung hewan penggembala dan pemakan rumput.
Rusa-rusa ini merupakan sumber makanan penting bagi predator, termasuk manusia purba.
Fosil hewan mirip antelop semakin mendukung teori habitat padang rumput.
Hewan-hewan ini biasanya lebih menyukai ruang terbuka daripada hutan lebat, sehingga fosil mereka membantu merekonstruksi lanskap kuno sebagai padang rumput atau area mirip sabana.
Studi ini menawarkan bukti langsung pertama tentang keberadaan nenek moyang manusia di lanskap Sundaland yang sekarang terendam, menantang kepercayaan sebelumnya tentang batas geografis Homo erectus.