Terakhir kali perusahaan mengumumkan program pensiun dini di Jepang adalah pada 2007. Saat itu perusahaan memangkas 1.500 pekerjaan karena bertujuan untuk mengimbangi penurunan produksi di pasar domestik yang menyusut.
CEO baru Ivan Espinosa, yang menggantikan Makoto Uchida sebagai kepala eksekutif bulan lalu, tengah merestrukturisasi operasi Nissan. Perusahaan tersebut memangkas karyawan, mengurangi kapasitas produksi, dan menutup pabrik.
Untuk pabrik baterai tersebut, pemerintah Jepang telah mengalokasikan subsidi hingga 55,7 miliar yen. Pabrik tersebut diharapkan mulai beroperasi pada Juli 2028 atau setelahnya dan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 5 gigawatt-jam, berdasarkan materi yang dimuat di situs web Kementerian Perindustrian Jepang.
(Erha Aprili Ramadhoni)